Tuesday 10 November 2015

METODE PEMBELAJARAN BRAINSTORMING



Istilah metode dalam pendidikan banyak digunakan untuk menunjukan serangkaian kegiatan guru yang terarah dan menyebabkan siswa belajar. Sebagai cara atau prosedur metode digunakan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar, atau sebagai alat yang menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi efektif. Karena dianggap sebagai suatu proses maka metode terdiri dari beberapa langkah.
Metode pembelajaran dapat diartikan pula sebagai cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (M Saikhul Arif, 2011). Kemudian, Salamun (2002) mengungkapkan, metode pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda.

Beberapa metode pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir kritis sedang banyak dikembangkan.Oleh karena itu, pengetahuan mengenai metode-metode pembelajaran sangat diperlukan oleh para pendidik, karena berhasil tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya metode mengajar yang digunakan oleh guru.


John dewey mengungkap salah satu prinsip belajar dan pembelajaran  yaitu learning by doing, dimana melalui pengalaman pelajar dapat melakukan proses belajar dengan mengamati dan mengalami lalu memasukkan pengalaman belajarnya ke dalam konsepsinya. Metode pembelajaran hendaknya mampu membangkitkan motivasi, minat atau gairah belajar murid, prestasi belajar siswa dan kemampuan berpikir kritisnya. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran merupakan salah satucara yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri siswa untuk mencapai tujuan

Jenis Metode Pembelajaran

Jenis-jenis metode pembelajaran tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a.    Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan kepada sejumlah siswa yang umumnya bersifat pasif.Syah (2000) mengungkapkan metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
b.    Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif  apabila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
c.     Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan, atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan dipecahkan bersama.
d.    Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses, situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Djamarah dan Zain, 2010:90).
e.    Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah dan Zain, 2010:84). Dalam kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau proses sesuatu.
f.     Metode Brainstorming
Metode brainstorming atau sering disebut dengan metode curah pendapat merupakan metode pembelajaran untuk mencari dan menemukan pemecahan masalah (problem solving).Metode ini bertujuan untuk melatih siswa mengekspresikan gagasan-gagasan baru menurut daya imajinasinya, dan untuk melatih daya kreativitas berpikir siswa.(Suciati, 1997).
g.    Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode penyajian bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan belajar.Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan dalam kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan, bengkel, rumah siswa atau dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan (Djamarah dan Zain, 2010:85).
Agar pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka:
1)    Tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau kelompok siswa,
2)    Hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta
3)    Di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.
h.    Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar sekolah untuk mempelajari sesuatu.

Metode Pembelajaran Brainstorming

brainstormingatau sumbang saranadalah memberikan usul atau ide terhadap sebuah permasalahan.Metode  brainstorming adalah  teknik mengajar yang dilaksanakan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru, kemudian siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru. Secara singkat dapat diartikan sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak/berbagai ide dari sekelompok manusia dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2008: 73).
Dalam pembelajaran, metode brainstorming dipopulerkan pertama kali oleh Alex F. Osborn pada tahun 1958-an dalam bukunya Applied Imaginationyang disebut juga dengan metode sumbang saran. Beberapa ahli mengemukakan bahwa metode brainstorming (sumbang saran) merupakan suatu bentuk metode diskusi guna menghimpun ide atau gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari semua peserta.
Berbeda dengan diskusi biasa, dimana gagasan dari seseorang  dapatditanggapi(didukung, dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada penggunaanmetode curah pendapat pendapat orang laintidak untuk ditanggapi.Metode curah pendapat (brainstorming) sesuai sebagai upayauntuk mengumpulkan pendapat/ide yang dikemukakan oleh seluruhanggota kelompok, baik secara individual maupun kelompok.

Suciati (dalam Suparman:1997) menuliskan metode brainstorming adalah model pembelajaran untuk mencari suatu pemecahan masalah (problem solving) yang dapat digunakan dalam penyusunan program, manual kerja, dan sebagainya. Metode ini juga sering disebut “badai otak” yang dipergunakan untuk menggambarkan proses berpikir yang dinamis dan terjadi pada saat seseorang menanggapi suatu masalah.
Berdasarkan pernyataan tersebut, maka dalam proses pembelajaran dengan metode curah pendapat (brainstorming) tersebut diharapkan dapat melatih siswa untuk mengemukakan gagasan-gagasan baru sesuai dengan daya imajinasi mereka sehingga mengembangkan daya kreatifitas berpikir siswa. Selanjutnya, setiap gagasan yang dikemukakan siswa perlu segera dilontarkan untuk ditulis sebelum siswa yang bersangkutan menjadi ragu-ragu untuk mengemukakan gagasannya tersebut.Oleh sebab itu, prinsip yang diterapkan dalam model curah pendapat (brainstorming) adalah menunda memberikan penilaian sampai semua gagasan selesai dilontarkan sehingga tidak menghambat keterampilan berpikir kritis siswa.


Langkah-langkah Metode Pembelajaran Brainstorming
Menurut Dunn and Dunn (dalam Sapriya, 2009: 145) model brainstorming dapatmendorong siswa berpikir kritis. Dalam proses brainstorming yang dimodifikasikandengan keterampilan berpikir kritis ini mencakup beberapa langkah berikut:
a.    Pada fokus awal, guru mendorong siswa untuk memikirkan bagaimana cara terbaikuntuk memecahkan masalah.
b.    Guru mengajukan pertanyaan berikutnya, mengapa pemikiran ini belum dilaksanakan juga.
c.     Setelah para siswa menjawab pertanyaan ini, guru bertanya pada siswa lainnya, membantu siswa yang sedang berfikir.
d.    Pada langkah ini guru meminta siswa memikirkan masalah yang mungkin dihadapi dalam menjawab pertanyaan terdahulu.
e.    Para siswa diminta untuk menentukan apakah langkah pertama untuk memecahkan masalah.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan metode brainstorming : 
a.    Pemberian informasi dan motivasi
Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta latar belakangnya dan mengajak peserta didik aktif untuk menyumbangkan pemikirannya.
b.    Identifikasi
Pada tahap ini peserta didik diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan. Hal ini agar kreativitas peserta didik tidak terhambat. 
c.     Klasifikasi
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa berdasarkan struktur/ faktor-faktor lain. 
d.    Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahannya. Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bisa diminta argumentasinnya.
e.    Konklusi (Penyepakatan)
Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui. Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah yang dianggap paling tepat.
metode brainstorming dapat menanamkan inhibisi pada pemikiran kreatif, karena ide-ide terlalu aneh dari beberapa anggota bisa menggoncangkan gairah berpikir orang lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang mengungkapkan bahwa dalam belajar memang diperlukan suasana yang mampu membangun semangat dan gairah peserta didik.


DAFTAR PUSTAKA

Arif, M Saikhul. (2011). PengertianStrategi, Metode, TeknikdanTaktik.[Online].http://blog.elearning.unesa.ac.id/m-saikhul-arif?p=3. [24 April 2012]

Djamarah danZain. (2010 ). StrategiBelajar Mengajar. Jakarta: RinekaCipta.

Roestiyah.(2008). StrategiBelajarMengajar.Jakarta :RinekaCipta

Salamun, M. (2002).StrategiPembelajaranBahasa Arab di PondokPesantren.Tesis: Tidakditerbitkan.
Sapriya.(2009). PembelajaranPendidikanKewarganegaraan.Bandung :Laboratorium PKN UPI.

Suparman, Atwi. (1997). Model-model PembelajaranInteraktif.Bandung :LembagaAdministrasi Negara (LAN) RI.

No comments:

Post a Comment

Repositori Institusional Di Perguruan Tinggi

Oleh : Riki Nuryadin riki.nuryadin@upi.edu riki.nuryadin@gmail.com Abstrak: Institusional repositori adalah sebuah wadah o...