Wednesday, 23 March 2011

Protokol Router Dinamis

Protokol router dinamis telah di gunakan di jaringan sejak awal tahun 1980 – an versi pertama dari router dinamis ini pertama kali di pasarkan pada tahun 1982, meskipun beberapa algoritma dasar dari protokol ini telah digunakan pada ARPANET pada awal tahun 1969.

Protokol router dinamis digunakan untuk memfasilitasi perubahan informasi routing antar router. Protokol routing mempersilahkan router untuk secara dinamis berbagi informasi mengenai jaringan yang di remote, dan secara otomatis menambahkan informasi ini pada informasi routing mereka. Protokol router menentukan jalan terbaik pada setiap jaringan dan kemudian menambahkan nya pada routing table.



Penggunaan protokol router dinamis

Protokol router adalah serangkaian proses dari algoritma dan pesan yang digunakan untuk bertukar informasi routing dan menghitung jumlah routing table dengan kondisi dimana protokol router memilih jalan yang terbaik.

Penggunaan protokol router meliputi :
1. Menemukan remote networks
2. Memelihara informasi routing secara up to date
3. Memilih jalan terbaik ke jaringan tujuan
4. Kemampuan untuk menemukan jalur terbaik jika jalur yang dipergunakan saat ini tidak tersedia.

Perbandingan router statis dan dinamis

Penggunaan router statis:
1. Menyediakan layanan pemeliharaan routing table di jaringan yang kecil yang tidak diprediksi akan tumbuh secara signifikan.
2. Routing ke dan dari sub network
3. Digunakanan untuk merepresentasikan jalur ke setiap jaringan yang tidak memiliki kesamaan dengan router yang lain dalam pengaturan routing table nya.


Keuntungan menggunakan router statis
1. Kerja CPU yang ringan
2. Lebih mudah bagi administrator untuk mengetahui permasalahan jaringan
3. Mudah di konfigurasi
Kelemahan nya :
1. Konfigurasi dan pemeliharaan memakan waktu
2. Konfigurasi sangat sensitif terutama dalam jaringan yang besar
3. Setiap ada perubahan informasi routing, administrator harus merubah seluruh konfigurasi jaringan
4. Tidak cocok untuk jaringan dengan tingkat pertumbuhan yang besar.
5. Administrator harus mengetahui secara benar seluruh kondisi jaringan yang digunakan.

Keuntungan menggunakan router Dinamis
1. Pekerjaan administrator menjadi ringan, ketika proses pemeliharaan, penambahan atau pun pengurangan jumlah client dalam jaringan dilakukan secara otomatis
2. Protokol secara otomatis bereaksi terhadap perubahan topologi
3. Konfigurasi lebih sedikit error
4. Cocok digunakan untuk jaringan yang diprediksi dakan berkembang secara siginifikan.
Kelemahannya :
1. Banyak sumber dari router yang digunakan (CPU, memory dan link untuk Bandwidth)
2. Pengetahuan administrator di perlukan untuk mengkonfigurasi, verifikasi dan troubel shooting router.


Klasifikai routing protokol

Sebagian besar algoritma routing dapat diklasifikasikan menjadi satu dari dua

kategori berikut:
- Distance vector
- Link-state

Routing distance vector bertujuan untuk menentukan arah atau vector dan jarak ke link-link lain dalam suatu internetwork. Sedangkan link-state bertujuan untuk menciptakan kembali topologi yang benar pada suatu internetwork.

Algoritma routing distance vector secara periodik menyalin table routing dari router ke router. Perubahan table routing ini di-update antar router yang saling berhubungan pada saat terjadi perubahan topologi. Algoritma distance vectorjuga disebut dengan algoritma Bellman-Ford.
Setiap router menerima table routing dari router tetangga yang terhubung langsung. Pada gambar di bawah ini digambarkan konsep kerja dari distance vector.




Router B menerima informasi dari Router A. Router B menambahkan nomordistance vector, seperti jumlah hop. Jumlah ini menambahkan distancevector. Router B melewatkan table routing baru ini ke router-router tetangganya yang lain, yaitu Router C. Proses ini akan terus berlangsung untuk semua router.

Algoritma ini mengakumulasi jarak jaringan sehingga dapat digunakan untuk memperbaiki database informasi mengenai topologi jaringan. Bagaimanapun, algoritma distance vector tidak mengijinkan router untuk mengetahui secara pasti topologi internetwork karena hanya melihat router-router tetangganya.

Modul Praktek

Buat simulasi jaringan seperti dibawah ini :


Router 1
Hostname : Tasikmalaya
IP Address Fa0/0 :192.168.1.100
IP Address Serial0/0 : 172.16.1.100

Router2
Hostname :Bandung
IP Address Fa0/0 :1010.10.100
IP Address Serial0/0 : 172.16.1.200


Konfigurasi Router1

Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Tasikmalaya
Tasikmalaya(config)#int fa0/0
Tasikmalaya(config-if)#ip add 192.168.1.100 255.255.255.0
Tasikmalaya(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Tasikmalaya(config-if)#exit
Tasikmalaya(config)#int serial0/0
Tasikmalaya(config-if)#ip add 172.16.1.100 255.255.0.0
Tasikmalaya(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to down
Tasikmalaya(config-if)#clock rate 128000
Tasikmalaya(config-if)#exit
Tasikmalaya(config)#router rip
Tasikmalaya(config-router)#network 192.168.1.0
Tasikmalaya(config-router)#network 172.16.0.0
Tasikmalaya(config-router)#network 10.0.0.0
Tasikmalaya(config-router)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Tasikmalaya#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Tasikmalaya(config)#ip dhcp pool Tasikmalaya
Tasikmalaya(dhcp-config)#network 192.168.1.1 255.255.255.0
Tasikmalaya(dhcp-config)#default-router 192.168.1.100
Tasikmalaya(dhcp-config)#exit
Tasikmalaya(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.100 192.168.1.110
Tasikmalaya(config)#exit
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Tasikmalaya#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Tasikmalaya#


Konfigurasi Router2
Router>enable
Router#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Router(config)#hostname Bandung
Bandung(config)#int fa0/0
Bandung(config-if)#ip add 10.10.10.100 255.0.0.0
Bandung(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface FastEthernet0/0, changed state to up
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface FastEthernet0/0, changed state to up
Bandung(config-if)#exit

Bandung(config)#int serial0/0
Bandung(config-if)#ip add 172.16.1.200 255.255.0.0
Bandung(config-if)#no shutdown

%LINK-5-CHANGED: Interface Serial0/0, changed state to up
Bandung(config-if)#
%LINEPROTO-5-UPDOWN: Line protocol on Interface Serial0/0, changed state to up
Bandung(config-if)#clock rate 128000
Bandung(config-if)#exit
Bandung(config)#router rip
Bandung(config-router)#network 10.0.0.0
Bandung(config-router)#network 172.16.0.0
Bandung(config-router)#network 192.168.1.0
Bandung(config-router)#end
%SYS-5-CONFIG_I: Configured from console by console
Bandung#configure terminal
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
Bandung(config)#ip dhcp pool Bandung
Bandung(dhcp-config)#network 10.10.10.1 255.0.0.0
Bandung(dhcp-config)#default-router 10.10.10.100
Bandung(dhcp-config)#exit
Bandung(config)#ip dhcp excluded-address 10.10.10.100 10.10.10.110
Bandung(config-if)#exit
Bandung(config)#copy running-config startup-config
Destination filename [startup-config]?
Building configuration...
[OK]
Bandung#

lakukan tes koneksi antara kedua PC jika berhasil maka konfigurasi yang anda buat sudah benar.

No comments:

Post a Comment

Repositori Institusional Di Perguruan Tinggi

Oleh : Riki Nuryadin riki.nuryadin@upi.edu riki.nuryadin@gmail.com Abstrak: Institusional repositori adalah sebuah wadah o...