Riki Nuryadin
Perpustakaan adalah organisasi yang
berkembang. semakin besar perpustakaan
maka tuntutan akan penyelenggaraan perpustakaan yang lebih baik pun turut
berkembang, seiring dengan itu maka permasalahan perawatan, dan sistem keamanan
perpustakaan pun turut mengiringi “trend” ini.
Perkembangan teknologi dan implementasi nya diperpustakaan bisa jadi
merupakan jawaban atas tantangan perkembangan ini, dan salah satunya adalah
teknologi RFID.
Radio Frequency Identification atau
biasa disingkat dengan RFID adalah teknologi identifikasi yang menggunakan
gelombang radio, teknologi ini pertama kali digunakan ketika perang dunia ke II
yang digunakan oleh tentara sekutu untuk mengidentifikasi pesawat kawan atau
musuh, sementara RFID modern di patenkan
oleh Mario Cardullo pada tahun 1973 yang merupakan sebuah transpoder[1]
radio pasif dengan memory di dalamnya . Alat pantulan tenaga pasif pertama
didemonstrasikan pada tahun 1971 kepada Perusahaan Pelabuhan New York (New
York Port Authority) dan pengguna potensial lainnya. Alat ini terdiri dari
sebuah transponder dengan memori 16 bit untuk digunakan sebagai alat pembayaran
bea.
A.
Prinsip
Kerja RFID
RFID merupakan sistem identifikasi
dengan menggunakan gelombang radio, dibutuhkan minimal tiga perangkat supaya
sistem ini bisa digunakan, yaitu tag, RFID reader
dan antena. Tag merupakan alat yang
digunakan sebagai alat identifikasi yang disimpan pada objek yang bersangkutan,
tag rfid memiliki jenis yang berbeda-beda, tag rfid pasif, aktif dan tag rfid
pasif yang menggunakan baterai, tag rfid ini memiliki baterai on board dan dapat aktif ketika terjadi proses
pembacaan oleh RFID reader .
Tag RFID ini ada yang bersifat read only, dan bersifat read/write. Read only berarti
tag RFID yang digunakan tidak dapat di tulis ulang (hanya dibaca saja informasi
nya), sedangkan read/write dapat
dibaca dan ditulis ulang berkali-kali,
tag jenis ini yang biasa nya digunakan di perpustakaan, karena dapat menyimpan
informasi melalui proses write itu
tadi dan kemudian menampilkan kembali data/informasi untuk dapat dibaca.
RFID reader/writer digunakan
untuk dapat membaca data/informasi yang terdapat pada tag, RFID reader
ini terdiri dari dua jenis yaitu RFID reader
pasif (Passive Reader
Active Tag disingkat PRAT) dan RFID reader
aktif (Active Reader Passive Tag disingkat ARPT). RFID
dapat disesuaikan pada berbagai frekuensi untuk menangkap berbagai kanal
frekuensi berbeda, oleh karena nya RFID reader dan tag RFID harus memiliki
frekuensi yang sama, berikut adalah beberapa frekuensi yang biasa di gunakan
oleh RFID dan penggunaanya.
Antena pada RFID terdiri dari dua jenis yaitu
: tag-antenna (antena tag) yaitu antena yang berada pada tag RFID dan reader-antenna (antena reader) antena yang berada pada RFID readerI, untuk lebih jelas nya di
ilustrasikan apda gambar berikut ini :
A.
Perbedaaan
antara RFID dan Barcode
Terdapat beberapa perbedaan antara
penggunaan RFID dan Barcode, antara
lain :
1. Beberapa
item (koleksi) dapat dibaca secara bersamaan oleh RFID, sementara barcode harus dibaca satu per satu
2. Informasi
dapat dibaca menggunakan RFID jauh lebih cepat dibandingkan dengan barcode
3. Tidak
diharuskan membuka (mencari) nomor identifikasi item (koleksi) apabila
menggunakan RFID, apabila menggunakan barcode nomor identifikasi harus dicari.
4. Terdapat
informasi tambahan apabila menggunakan tag RFID yang memiliki memory di
dalamnya.
5. RFID tag
bisa digunakan untuk lebih dari 10000 kali pembacaan/penulisan
Keuntungan menggunakan RFID sebagai
teknologi identifkasi dibanding dengan sistem lainnya :
1. Memiliki
memory yang dapat menyimpan data
2. Bentuk dan
design yang flexibel sehingga mudah digunakan pada berbagai macam jenis produk
3. Memungkinkan
digunakan untuk pelayanan mandiri (self
service)
4. Dapat
digunakan sebagai sistem pengamanan
5. Beberapa
jenis tertentu memungkinkan pembacaan data yang lumayan jauh
6. Tidak seperti
barcode rfid relatif lebih tahan terhadap kotor
Meskipun memiliki banyak keuntungan,
tapi juga ada beberapa hal yang mesti dipertimbangkan ketika menerapkan
teknologi RFID ini di perpustakaan antara lain :
1. Teknologi
RFID biaya pengadaan maupun perawatannya jauh lebih mahal daripada teknologi barcode
2. Kemungkinan
blok signal tag RFID
3. Penggantian
tag RFID lebih rumit dibandingkan barcode
4. Sensor
pengaman yang tidak efektif 100 %
(terjadi di hampir seluruh jenis penggunaan RFID)
5. Tidak ada
standar internasional untuk penggunaan teknologi RFID ini.
Karena nya diperlukan semacam catatan
khusus yang nantinya akan dijadikan sebagai wacana pengembangan program dimasa
yang akan datang, dimana semua nya mengacu pada kondisi/keadaan yang terjadi
saat ini.
B.
Teknologi
RFID di Perpustakaan
Penggunaan teknologi RFID berkembang
dengan sangat pesat, terutama digunakan untuk program-program otomasi
perpustakaan, dan sistem pengamanan. RFID menawarkan banyak kemudahan
dibadingkan dengan teknologi identifikasi lainnya seperti barcode. RFID di perpustakaan biasa nya digunakan untuk :
1. Pelayanan
transaksi mandiri
Teknologi
RFID memungkinkan pengguna untuk melakukan proses transaksi
peminjaman/pengembalian mandiri, tanpa perlu lagi menghubungi (bantuan)
petugas, pelayanan peminjaman/pengembalian ini biasa nya menggunakan sebuah
perangkat yang disebut dengan MPS singkatan dari Multi Purpose Station, dimana pengguna dapat menggunakan nya untuk
proses peminjaman dan pengembalian koleksi.
2. Book Drop
System
Book Drop
System memungkinkan proses pengembalian
koleksi oleh pengguna dilakukan kapan saja, tidak terbatas waktu, bahkan pada
hari libur sekali pun. Book Drop ini biasanya ditempatkan di luar gedung
perpustakaan yang terintegrasi dengan gedung perpustakaan, dan sama hal nya
seperti ATM, dapat bekerja selama 24 jam nonstop.
3. Pengaman
Buku (EAS GATE)
Buku yang
telah dipinjam melalui proses transaksi di MPS secara otomatis sistem
pengamannya akan dibuka, sehingga ketika melalui EAS GATE tidak akan memberikan
reaksi apa pun, sebaliknya bila buku dibawa tanpa melalui proses transaksi
terlebih dahulu, maka GATE akan menyala dan menandakan bahwa koleksi yang
bersangkutan belum dipinjam.
4. Stock
Opname
Digunakan
untuk mengetahui jumlah koleksi yang terdapat diperpustakaan, karena sifat dari
tag yang memiliki memory, maka proses stock opname ini bisa dilakukan dengan
cepat, RFID reader yang digunakan
untuk proses stock opname ini biasa nya merupakan RFID reader yang bersifat portabel.
C.
Implementasi
RFID di Perpustakaan
Metodologi implementasi RFID di
perpustakaan bisa terbagi kedalam beberapa fase (tahapan), antara lain :
ketersediaan dana, jenis koleksi yang akan menggunakan RFID, program yang telah
digunakan sebelumnya, kemungkinan perlakuan terhadap data, dan lain sebagainya.
Selain itu juga kesiapan dari petugas perpustakaan untuk beralih teknologi
merupakan bahan pertimbangan yang tidak kalah pentingnya.
Konversi data mungkin diperlukan
apabila perpustakaan telah menggunakan program yang telah ada sebelumnya, diperlukan seorang programmer atau stasiun konversi untuk
dapat mengintegrasikan program yang telah ada sebelumnya dengan program yang
lebih baru. Pemasukan data pada tag RFID pada akhirnya
dapat dimasukan kedalam proses pengkatalogan, walau pun mungkin pada awal nya
memerlukan proses adaptasi dikarenakan adanya sistem yang baru.
Penggunaan RFID bisa jadi digunakan
untuk seluruh koleksi atau pun dilakukan secara parsial, tergantung dari
kesiapan dan ketersediaan dana untuk dapat mengimplemtasikannya, pengembangan
program mungkin dilakukan setelah proses implementasi ini selesai, pengembangan
program bisa berwujud implementasi RFID pada beberapa bagian baru, atau pun
program terpisah yang menunjang program yang menggunakan teknologi ini.
Kesimpulan
RFID
sangat menunjang program yang ada diperpustakaan, terutama untuk keperluan
otomasi perpustakaan dan sistem pengaman, teknologi RFID memungkinkan proses
transasksi perpustakaan dilakukan dengan secara mandiri dengan proses transaksi
yang lebih cepat dibandingkan dengan sistem manual atau pun program otomasi
biasa. Sangat penting sifatnya untuk
mendidik petugas perpustakaan dan pengguna perpustakaan tentang bagaimana
caranya menggunakan perangkat teknologi RFID di perpustakaan.
[1] Transponder
merupakan singkatan dari transmitter responder yang bermakna sebuah perangkat
otomatis yang menerima, memperkuat dan mengirimkan sinyal dalam frekuensi
tertentu
No comments:
Post a Comment