Belajar merupakan suatu proses perubahan perilaku atau pribadi seseorang
berdasarkan praktek atau pengalaman tertentu. Perubahan itu mungkin merupakan
suatu penemuan informasi atau penguasan suatu keterampilan yang sudah ada, mungkin
pula bersifat penambahan dari informasi atau pengetahuan atau keterampilan yang
telah ada.
Belajar
secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui
pengalaman bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik
seseorang sejak lahir.Manusia banyak belajar sejak lahir dan ada yang
berpendapat sebelum lahir.Bahwa antara belajar dan perkembangan sangat erat
kaitannya.“Belajar adalah perubahan prilaku seseorang akibat pengalaman yang
didapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru” (Yamin, 2008:122).
Dengan bahasa singkat, belajar merupakan
pemrosesan informasi oleh siswa. Prosesnya melalui persepsi, penyimpanan
informasi, dan pemanfaatan kembali informasi tersebut untuk memecahkan masalah
yang dihadapi. Belajar merupakan kegiatan aktif siswa dalam membangun makna
atau pemahaman
Dalam kegiatan belajar mengajar di dalam kelas, guru perlu memberikan
dorongan kepada siswa untuk menggunakan otoritasnya dalam membangun gagasan.
Tanggung jawab belajar berada dalam diri siswa, tapi guru bertanggung jawab
untuk menciptakan situasi yang mendorong prakarsa, motivasi, dan tanggung jawab
siswa untuk belajar sepanjang hayat.
‘Belajar sebagai
proses menciptakan hubungan antara sesuatu (pengetahuan) yang sudah dipahami
dan sesuatu (pengetahuan) yang baru’ Anthony Robbins (dalam Trianto, 2010:15).
Pandangan Anthony Robbins senada dengan yang dikemukakan oleh Jerome Brunner
bahwa ‘belajar adalah suatu proses aktif di mana siswa membangun (mengkonstruk)
pengetahuan baru berdasarkan pengalaman atau pengetahuan yang dimilikinya’.
“Jadi belajar disini diartikan sebagai proses perubahan prilaku tetap dari
belum tahu menjadi tahu, dari tidak paham menjadi paham, dari kurang terampil
menjadi terampil dan dari kebiasaan lama menjadi kebiasaan baru, serta
bermanfaat bagi lingkungan maupun individu itu sendiri” (Trianto, 2010:16).
Skinner (dalam
Dimyati, dkk 2009:9) berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada
setiap orang belajar, maka responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia
tidak belajar maka responnya menurun. Menurut Gage:1984 (dalam Dimyati, dkk
2009:10) belajar merupakan
kegiatan yang kompleks. Hasil belajar berupa kapabilitas. Setelah belajar orang
memiliki keterampilan, pengetahuan, sikap, dan nilai. Timbulnya kapabilitas
tersebut adalah dari (i) stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (ii)
proses kongitif yang dilakukan oleh pembelajar. Dengan demikian, belajar adalah
seperangkat proses kognitif yang mengubah sifat stimulasi lingkungan, melewati pengolahan
informasi, menjadi kapabilitas baru (Dimyati, dkk 2009:10).
Sementara pembelajaran adalah suatu sistem,
yang terdiri atas berbagai komponen yang saling berhubungan satu dengan yang
lain. Komponen tersebut meliputi: tujuan, materi, metode dan evaluasi. Keempat
komponen pembelajaran tersebut harus diperhatikan oleh guru dalam memilih dan
menentukan model-model pembelajaran apa yang akan digunakan dalam kegiatan
pembelajaran (Rusman 2011: 1).
Model
Pembelajaran
Model
pembelajaran adalah suatu perencanaan atau suatu pola yang digunakan sebagai
pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam
tutorial dan untuk menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di
dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum dan lain-lain (Mayer, W. J.,
dalam Trianto, 2010:21).
Proses pembelajaran di kelas untuk para siswa
hendaknya mengarahkan, Membimbingdan mempermudah dalam penguasaan sejumlah
materi sehingga pada akhirnya hasil belajar yang diharapkan dapat tercapai
dengan baik. Seorang guru diharapkan untuk mahir dalam menerjemahkan materi
yang sulit menjadi mudah untuk dipelajari, oleh karena itulah diperlukan suatu
rencana atau pola dalam pembelajaran sehingga terciptanya suasana pembelajaran
yang kondusif.
Adapun
proses pembelajaran menurut Soekamto (dalam Trianto, 2010: 22) mengemukakan
bahwa:
Model
pembelajaran yaitu kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematik
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu, dan fungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
pengajar dalam merencanakan keaktifan belajar mengajar’.Sehingga keaktifan
pembelajaran benar-benar merupakan kegiatan yang tertata secara sistematis
.
Dari berbagai pendapat di atas dapat penulis
simpulkan bahwa model pembelajaran merupakan suatu tata cara, pola, strategi
bagi guru yang berhubungan erat dalam proses belajar mengajar untuk menciptakan
suasana belajar yang kondusif bagi tercapainya tujuan pendidikan.Model pembelajaran harus bersifat utuh dan terpadu
melibatkan serta mengembangkan berbagai potensi belajar siswa.
Hasil Belajar
Hasil belajar dapat berupa kemampuan intelektual, sikap maupun keterampilan
psikomotor (skills). Bloom
(Asri, 2005:75)
mendefinisikan hasil belajar sebagai hasil perubahan tingkah laku yang meliputi
tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.
1.
Ranah kognitif meliputi kemampuan menyatakan kembali konsep atau prinsip
yang telah dipelajari dan kemampuan intelektual. Bloom membagi ranah kognitif
ke dalam 6 jenjang kemampuan yaitu:
- Recall of data (Hafalan/C1)
Merupakan
kemampuan menyatakan kembali fakta, konsep, prinsip, prosedur atau istilah yang
telah dipelajari. Tingkatan ini merupakan tingkatan yang paling rendah namun
menjadi prasyarat bagi tingkatan selanjutnya. Kemampuan yang dimiliki hanya
kemampuan menangkap informasi kemudian menyatakan kembali informasi tersebut
tanpa harus memahaminya. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu menyebutkan,
mendefinisikan, menggambarkan.
- Comprehension (Pemahaman/C2)
Merupakan kemampuan untuk memahami arti,
interpolasi, interpretasi instruksi (pengarahan) dan masalah. Pemahaman
merupakan salah satu jenjang kemampuan dalam proses berfikir dimana siswa
dituntut untuk memahami, mengetahui sesuatu hal dan dapat melihatnya dari
beragai segi. Pada tingkatan ini, selain hapal siswa juga harus memahami makna
yang terkandung misalnya dapat menjelaskan suatu gejala, dapat
menginterpretasikan grafik, bagan atau diagram serta dapat menjelaskan konsep
atau prinsip dengan kata-kata sendiri. Contoh kata kerja
yang digunakan yaitu menyajikan, menginterpretasi, menjelaskan.
- Application (Penerapan/C3)
Merupakan kemampuan untuk menggunakan konsep
dalam situasi baru atau pada situasi konkret. Tingkatan ini merupakan jenjang
yang lebih tinggi dari pemahaman. Kemampuan yang diperoleh berupa kemampuan
untuk menerapkan prinsip, konsep, teori, hukum maupun metode yang dipelajarinya
dalam situasi baru. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu
mengaplikasikan, menghitung, menunjukkan.
- Analysis (Analisis/C4)
Merupakan
kemampuan untuk memilah materi atau konsep ke dalam bagian-bagian sehingga
struktur susunannya dapat dipahami. Dengan analisis diharapkan seseorang dapat
memilah integritas menjadi bagian-bagian yang lebih rinci atau lebih terurai
dan memahami hubungan bagian-bagian tersebut satu sama lain. Contoh kata kerja
yang digunakan yaitu menganalisa, membandingkan, mengklasifikasikan.
- Synthesis (Sintesis/C5)
Merupakan
kemampuan untuk mengintegrasikan bagian-bagian yang terpisah menjadi suatu
keseluruhan yang terpadu. Kemampuan sintesis merupakan kemampuan menggabungkan
bagian-bagian (unsur-unsur) sehingga membentuk pola yang berkaitan secara logis
atau mengambil kesimpulan dari peristiwa-peristiwa yang ada hubungannya satu
dengan yang lain. Kemampuan ini misalnya dalam merencanakan eksperimen,
menyusun karangan, menggabungkan objek-objek yang memiliki sifat sama ke dalam
satu klasifikasi. Contoh kata kerja yang digunakan yaitu menghasilkan,
merumuskan, mengorganisasikan.
- Evaluation (Evaluasi/C6)
Merupakan
kemampuan untuk memuat pertimbangan (penilaian) terhadap suatu situasi,
nilai-nilai atau ide-ide. Kemampuan ini merupakan kemampuan tertinggi dari
kemampuan lainnya. Evaluasi adalah pemberian keputusan tentang nilai sesuatu
yang mungkin dilihat dari segi tujuan, gagasan, cara kerja, materi dan kriteria
tertentu. Untuk dapat
membuat suatu penilaian, seseorang harus memahami, dapat menerapkan,
menganalisis dan mensintesis terlebih dahulu. Contoh kata kerja yang digunakan
yaitu menilai, menafsirkan, menaksir, memutuskan.
2.
Ranah afektif berkaitan dengan perkembangan emosional individu misalnya
sikap, apresiasi, dan motivasi. Bloom membagi
ranah afektif dalam lima kategori, yang terdiri dari penerimaan, pemberian
respon, penilaian, pengorganisasian dan karakteristik.
3.
Ranah psikomotor berkaitan dengan
keterampilan manual fisik (skills). Aspek psikmotor dibagi menjadi lima
kategori yaitu peniruan, manipulasi, ketetapan, artikulasi dan pengalamiahan.
Tabel
Penggolongan
Perilaku Menurut Bloom Dalam Ranah Kognitif
Jenis
Perilaku
|
Kemampuan
Internal
|
Cara
pengungkapan
|
Hafalan
(recall of data)
|
-
Menyatakan
kembali (Misalnya: istilah, fakta, aturan, urutan metode)
|
- mengidentifikasikan,
menyebutkan, menunjukkan, memberi nama, memilih, menjodohkan, dll
|
Pemahaman
(compherension)
|
-
Menterjemahkan, menafsirkan, memperkirakan,
dan menentu-kan (metode, prosedur)
-
Memahami
(konsep, kaidah, prinsip)
-
Menginterprestasikan
(tabel, grafik, bagian)
|
- menjelaskan,
mengurangi, merumuskan, merang-kum, menerangkan, mengubah, menyadur,
meperkirakan, menggantikan, meringkas, mengembangkan, dll
|
Penerapan
(application)
|
-
Memecahkan masalah, membuat bagan dan grafik,
meggunakan (metode, prosedur, konsep, kaidah, prinsip)
|
-
mendemonstrasikan, menghu-bungkan, memperhitungkan, membuktikan, menunjukkan,
menemukan, dll
|
Analisis
(analysis)
|
-
Mengenali
kesalahan, membedakan (fakta, interprestasi data dari kesimpulan)
-
Menganalisis
(struktur dasar)
|
- memisahkan,
menerima, menyisihkan, memilih, menghubungkan, memban-dingkan, membagi,
menunjukkan hubungan.
|
Sintesis
(synthesis)
|
-
Menghasilkan
(klasifikasi, karangan, kerangka teoritis)
-
Menyusun
(rencana, skema, program kerja)
|
- mengkategorikan,
mengkombinasikan, mengarang, menciptakan, mendesain, mengatur,
menyimpulkan,merancang
|
Evaluasi
(evaluation)
|
- Menilai
berdasarkan norma internal dan eksternal
- Mempertimbangkan
|
- mengkritik,
membuktikan, memberi argumen, menafsirkan, membahas.
|
Dalam penelitian
ini, dengan mempertimbangkan waktu dan tujuan maka hasil belajar yang diukur
hanya dari aspek kognitif yang meliputi pengetahuan, pemahaman, aplikasi dan
analisis. Pengukuran hasil belajar ini diharapkan mampu melihat peningkatan
hasil belajar dari siswa agar tercapai tujuan dari proses pembelajaran.
Daftar Pustaka
Arikunto, S. (2009). Dasar-dasar Evaluasi
Pendidikan (Edisi Revisi). Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi dkk. 2008. Penelitian
Tindakan Kelas. Jakarta : Sinar Grafika Offset.
Budiningsih, C. Asri. (2005). Belajar dan
Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta
Dimyati dan Mudjiono.(2009). BelajardanPembelajaran. Jakarta: RinekaCipta
Hermawan, Ruswandi. Mujono. Ayi Suherman. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Sekolah Dasar. Bandung : UPI Press
Ibrahim, M. (2000).PembelajaranKooperatif. Surabaya: University Press
Karli, H. dan Margaretha, S. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi 2.
Bandung: Bina Media Informasi.
Kasbolah,
Kasihani. (1998). Penelitian Tindakan
Kelas (PTK). Jakarta: Depdikbud.
Lie, A. (2002) Cooverative Learning (Mempraktikan Cooperative Learning di Ruang-ruang
Kelas). Jakarta: Grasindo.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: PT Raja GrafindoPersada.
Slavin,
R. E. (2010). Cooperative Learning Teori, Riset, dan Praktik. Bandung:
Nusa Media.
Sudjana.
(2006). Metoda Statistika.
Bandung: Tarsito.
Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses
Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sukardi.(2008).
Metodologi Penelitian Pendidikan:
Kompetensi dan Praktiknya.Jakarta: Bumi Aksara.
Trianto.2010. Mendesain Model-Model Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenanda Media Group.
Widyantini, Th. 2008. PenerapanPendekatanKooperatifdalamPembelajaranMatematika SMP.Yogyakarta.DepartemenPendidikanNasional.
Yamin, Martinis. 2008. ParadigmaPendidikanKonstruktinistik.
Jakarta: GaungPersada Press
No comments:
Post a Comment