Istilah
metode dalam pendidikan banyak digunakan untuk menunjukan serangkaian kegiatan
guru yang terarah dan menyebabkan siswa belajar. Sebagai cara atau prosedur
metode digunakan untuk mencapai keberhasilan dalam belajar, atau sebagai alat
yang menjadikan kegiatan belajar mengajar menjadi efektif. Karena dianggap
sebagai suatu proses maka metode terdiri dari beberapa langkah.
Metode pembelajaran dapat diartikan pula sebagai cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam bentuk
kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran (M Saikhul Arif,
2011). Kemudian, Salamun (2002) mengungkapkan, metode
pembelajaran adalah cara-cara yang berbeda untuk mencapai hasil pembelajaran
yang berbeda dibawah kondisi yang berbeda.
Beberapa metode
pembelajaran yang berpusat kepada siswa dan mengembangkan keterampilan berpikir
kritis sedang banyak dikembangkan.Oleh karena itu, pengetahuan mengenai
metode-metode pembelajaran sangat diperlukan oleh para pendidik, karena
berhasil tidaknya siswa belajar sangat bergantung pada tepat atau tidaknya
metode mengajar yang digunakan oleh guru.
John dewey
mengungkap salah satu prinsip belajar dan pembelajaran yaitu learning by doing, dimana
melalui pengalaman pelajar dapat melakukan proses belajar dengan mengamati dan
mengalami lalu memasukkan pengalaman belajarnya ke dalam konsepsinya. Metode
pembelajaran hendaknya mampu membangkitkan motivasi, minat atau gairah belajar
murid, prestasi belajar siswa dan kemampuan berpikir kritisnya. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa metode pembelajaran merupakan salah
satucara yang dilakukan oleh seorang guru agar terjadi proses belajar pada diri
siswa untuk mencapai tujuan
Jenis Metode Pembelajaran
Jenis-jenis metode pembelajaran
tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
a.
Metode Ceramah
Metode ceramah yaitu sebuah
metode mengajar dengan menyampaikan informasi dan pengetahuan saecara lisan
kepada sejumlah siswa yang umumnya bersifat pasif.Syah (2000) mengungkapkan
metode ceramah dapat dikatakan sebagai satu-satunya metode yang paling ekonomis
untuk menyampaikan informasi, dan paling efektif dalam mengatasi kelangkaan
literatur atau rujukan yang sesuai dengan jangkauan daya beli dan paham siswa.
b.
Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab adalah cara penyajian
pelajaran dalam bentuk pertanyaan yang harus dijawab, terutama dari guru kepada
siswa, tetapi dapat pula dari siswa kepada guru. Metoda
Tanya Jawab akan menjadi efektif apabila materi yang menjadi topik bahasan menarik,
menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan
bervariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu
kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan
jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
c.
Metode Diskusi
Metode diskusi adalah cara penyajian
pelajaran, dimana siswa dihadapkan pada suatu masalah yang bisa berupa
pernyataan, atau pertanyaan yang bersifat problematic untuk dibahas dan
dipecahkan bersama.
d.
Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara penyajian
pelajaran dengan memeragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses,
situasi, atau benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun
tiruan yang sering disertai dengan penjelasan lisan (Djamarah dan Zain,
2010:90).
e.
Metode Eksperimen
Metode eksperimen (percobaan) adalah cara
penyajian pelajaran, dimana siswa melakukan percobaan dengan mengalami dan
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari (Djamarah dan Zain, 2010:84). Dalam
kegiatan pembelajaran dengan metode eksperimen ini siswa diberi kesempatan
untuk mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati suatu objek, menganalisis,
membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri mengenai suatu objek, keadaan atau
proses sesuatu.
f.
Metode Brainstorming
Metode brainstorming atau sering disebut
dengan metode curah pendapat merupakan metode pembelajaran untuk mencari dan
menemukan pemecahan masalah (problem solving).Metode ini bertujuan untuk
melatih siswa mengekspresikan gagasan-gagasan baru menurut daya imajinasinya,
dan untuk melatih daya kreativitas berpikir siswa.(Suciati, 1997).
g.
Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah metode penyajian
bahan dimana guru memberikan tugas tertentu agar siswa melakukan kegiatan
belajar.Masalahnya tugas yang dilaksanakan oleh siswa dapat dilakukan dalam
kelas, halaman sekolah, laboratorium, perpustakaan, bengkel, rumah siswa atau
dimana saja asal tugas itu dapat dikerjakan (Djamarah dan Zain, 2010:85).
Agar
pemberian tugas dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran, maka:
1)
Tugas harus bisa dikerjakan oleh siswa atau
kelompok siswa,
2)
Hasil dari kegiatan ini dapat ditindaklanjuti
dengan presentasi oleh siswa dari satu kelompok dan ditanggapi oleh siswa dari
kelompok yang lain atau oleh guru yang bersangkutan, serta
3)
Di akhir kegiatan ada kesimpulan yang didapat.
h.
Metode Karyawisata
Metode karyawisata adalah cara mengajar yang
dilaksanakan dengan mengajar siswa ke suatu tempat atau objek tertentu diluar
sekolah untuk mempelajari sesuatu.
Metode Pembelajaran Brainstorming
brainstormingatau sumbang
saranadalah memberikan usul atau ide terhadap sebuah permasalahan.Metode brainstorming adalah teknik mengajar yang
dilaksanakan guru dengan cara melontarkan suatu masalah ke kelas oleh guru,
kemudian siswa menjawab, menyatakan pendapat, atau memberi komentar sehingga
memungkinkan masalah tersebut berkembang menjadi masalah baru. Secara singkat
dapat diartikan sebagai satu cara untuk mendapatkan banyak/berbagai ide dari
sekelompok manusia dalam waktu yang singkat (Roestiyah 2008: 73).
Dalam pembelajaran,
metode brainstorming dipopulerkan pertama kali
oleh Alex F. Osborn pada tahun 1958-an dalam bukunya Applied Imaginationyang
disebut juga dengan metode sumbang saran. Beberapa ahli mengemukakan bahwa
metode brainstorming (sumbang saran) merupakan suatu bentuk metode diskusi guna
menghimpun ide atau gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, pengalaman dari
semua peserta.
Berbeda dengan
diskusi biasa, dimana gagasan dari seseorang
dapatditanggapi(didukung,
dilengkapi, dikurangi, atau tidak disepakati) oleh peserta lain, pada
penggunaanmetode curah pendapat pendapat orang laintidak untuk
ditanggapi.Metode curah pendapat (brainstorming) sesuai sebagai upayauntuk
mengumpulkan pendapat/ide yang dikemukakan oleh seluruhanggota kelompok, baik
secara individual maupun kelompok.
Suciati (dalam
Suparman:1997) menuliskan metode brainstorming adalah model pembelajaran
untuk mencari suatu pemecahan masalah (problem solving) yang dapat
digunakan dalam penyusunan program, manual kerja, dan sebagainya. Metode ini juga
sering disebut “badai otak” yang dipergunakan untuk menggambarkan proses
berpikir yang dinamis dan terjadi pada saat seseorang menanggapi suatu masalah.
Berdasarkan
pernyataan tersebut, maka dalam proses pembelajaran dengan metode curah
pendapat (brainstorming) tersebut diharapkan dapat melatih siswa untuk
mengemukakan gagasan-gagasan baru sesuai dengan daya imajinasi mereka sehingga
mengembangkan daya kreatifitas berpikir siswa. Selanjutnya, setiap gagasan yang
dikemukakan siswa perlu segera dilontarkan untuk ditulis sebelum siswa yang
bersangkutan menjadi ragu-ragu untuk mengemukakan gagasannya tersebut.Oleh
sebab itu, prinsip yang diterapkan dalam model curah pendapat (brainstorming)
adalah menunda memberikan penilaian sampai semua gagasan selesai dilontarkan
sehingga tidak menghambat keterampilan berpikir kritis siswa.
Langkah-langkah
Metode Pembelajaran Brainstorming
Menurut
Dunn and Dunn (dalam Sapriya, 2009: 145) model brainstorming dapatmendorong
siswa berpikir kritis. Dalam proses brainstorming yang
dimodifikasikandengan keterampilan berpikir kritis ini mencakup beberapa
langkah berikut:
a.
Pada fokus awal, guru mendorong siswa untuk
memikirkan bagaimana cara terbaikuntuk memecahkan masalah.
b.
Guru mengajukan pertanyaan berikutnya, mengapa
pemikiran ini belum dilaksanakan juga.
c.
Setelah para siswa menjawab pertanyaan ini,
guru bertanya pada siswa lainnya, membantu siswa yang sedang berfikir.
d.
Pada langkah ini guru meminta siswa memikirkan
masalah yang mungkin dihadapi dalam menjawab pertanyaan terdahulu.
e.
Para siswa diminta untuk menentukan apakah
langkah pertama untuk memecahkan masalah.
Berikut ini adalah langkah-langkah pembelajaran yang menggunakan
metode brainstorming :
a.
Pemberian informasi dan motivasi
Guru menjelaskan masalah yang dihadapi beserta
latar belakangnya dan mengajak peserta didik aktif untuk menyumbangkan
pemikirannya.
b.
Identifikasi
Pada tahap ini peserta didik diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan. Hal ini agar kreativitas peserta didik tidak terhambat.
Pada tahap ini peserta didik diundang untuk memberikan sumbang saran pemikiran sebanyak-banyaknya. Semua saran yang masuk ditampung, ditulis dan tidak dikritik. Pimpinan kelompok dan peserta hanya boleh bertanya untuk meminta penjelasan. Hal ini agar kreativitas peserta didik tidak terhambat.
c.
Klasifikasi
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa berdasarkan struktur/ faktor-faktor lain.
Semua saran dan masukan peserta ditulis. Langkah selanjutnya mengklasifikasikan berdasarkan kriteria yang dibuat dan disepakati oleh kelompok. Klasifikasi bisa berdasarkan struktur/ faktor-faktor lain.
d.
Verifikasi
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahannya. Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bisa diminta argumentasinnya.
Kelompok secara bersama melihat kembali sumbang saran yang telah diklasifikasikan. Setiap sumbang saran diuji relevansinya dengan permasalahannya. Apabila terdapat sumbang saran yang sama diambil salah satunya dan sumbang saran yang tidak relevan bisa dicoret. Kepada pemberi sumbang saran bisa diminta argumentasinnya.
e.
Konklusi (Penyepakatan)
Guru/pimpinan kelompok beserta peserta lain
mencoba menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui.
Setelah semua puas, maka diambil kesepakatan terakhir cara pemecahan masalah
yang dianggap paling tepat.
metode brainstorming dapat menanamkan inhibisi pada pemikiran
kreatif, karena ide-ide terlalu aneh dari beberapa anggota bisa menggoncangkan
gairah berpikir orang lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan yang mengungkapkan
bahwa dalam belajar memang diperlukan suasana yang mampu membangun semangat dan
gairah peserta didik.
DAFTAR PUSTAKA
Arif, M
Saikhul. (2011). PengertianStrategi, Metode, TeknikdanTaktik.[Online].http://blog.elearning.unesa.ac.id/m-saikhul-arif?p=3. [24 April 2012]
Djamarah danZain. (2010 ). StrategiBelajar Mengajar.
Jakarta: RinekaCipta.
Roestiyah.(2008). StrategiBelajarMengajar.Jakarta
:RinekaCipta
Salamun,
M. (2002).StrategiPembelajaranBahasa Arab di PondokPesantren.Tesis:
Tidakditerbitkan.
Sapriya.(2009). PembelajaranPendidikanKewarganegaraan.Bandung
:Laboratorium PKN UPI.
Suparman,
Atwi. (1997). Model-model PembelajaranInteraktif.Bandung
:LembagaAdministrasi Negara (LAN) RI.
No comments:
Post a Comment